Namun, margin call dan stop out bisa dihindari dengan pemahaman yang benar tentang margin, leverage, dan manajemen risiko.
Berikut penjelasan lengkap tentang apa itu margin call dan stop out, serta cara menghindarinya.
🔍 1. Apa Itu Margin, Margin Level, dan Equity?
Sebelum membahas margin call, penting memahami istilah dasar:
📉 2. Apa Itu Margin Call?
🔹 Pengertian
Margin Call adalah peringatan dari broker bahwa equity Anda telah turun mendekati level kritis, dan Anda perlu menambah dana (deposit) atau menutup sebagian posisi agar bisa tetap mempertahankan posisi terbuka.
🔹 Kapan Terjadi?
- Biasanya terjadi ketika Margin Level turun ke 100%.
- Artinya: Equity = Used Margin → tidak ada free margin tersisa.
📌 Contoh:
- Used Margin: $1.000
- Equity: $1.000
→ Margin Level = 100% → Anda menerima margin call
📌 Apa yang Harus Dilakukan?
- Deposit tambahan
- Tutup sebagian posisi untuk mengurangi used margin
- Biarkan pasar bergerak (berisiko tinggi)
🚫 3. Apa Itu Stop Out?
🔹 Pengertian
Stop Out adalah penutupan paksa semua posisi terbuka oleh broker karena equity Anda terlalu rendah untuk mempertahankan posisi apa pun.
Ini adalah tahap setelah margin call, dan terjadi ketika Margin Level turun di bawah ambang batas tertentu (biasanya 50% atau 30%, tergantung broker).
🔹 Kapan Terjadi?
- Jika Margin Level ≤ 50%, broker akan mulai menutup posisi secara otomatis (biasanya yang paling rugi dulu).
- Jika tetap memburuk, semua posisi ditutup paksa.
📌 Contoh:
- Used Margin: $1.000
- Equity: $400
→ Margin Level = 40% → Terjadi Stop Out → semua posisi ditutup
📌 Hasil: Anda kehilangan seluruh modal yang digunakan untuk posisi tersebut.
⚠️ 4. Penyebab Margin Call & Stop Out
✅ 5. Cara Menghindari Margin Call dan Stop Out
✅ 1. Gunakan Leverage Secara Bijak
- Hindari leverage ekstrem seperti 1:500 atau 1:1000 jika modal kecil.
- Rekomendasi:
- Pemula: 1:10 – 1:30
- Menengah: 1:50 – 1:100
✅ 2. Batasi Risiko per Trade (1–2% Rule)
- Jangan pernah risiko lebih dari 1–2% dari modal per transaksi.
- Ini mencegah kerugian besar yang bisa memicu margin call.
✅ 3. Selalu Pasang Stop Loss
- Stop loss membatasi kerugian maksimal.
- Tanpa stop loss, satu pergerakan melawan bisa menghabiskan modal.
✅ 4. Hitung Margin yang Dibutuhkan
Gunakan rumus:
📌 Contoh:
- 0,10 lot XAU/USD, leverage 1:100
- Contract size emas = 100 troy ounce
→ Required Margin = (0,10 × 100) / 100 = 0,1 → $0,10 × harga emas
(Perhitungan sebenarnya tergantung broker, tapi umumnya ditampilkan otomatis di platform)
✅ 5. Pantau Free Margin dan Margin Level
- Selalu cek:
- Free Margin > 0
- Margin Level > 100% (aman)
- Jika < 100% → waspada
- Jika < 50% → risiko stop out tinggi
✅ 6. Hindari Over-Trade
- Jangan buka banyak posisi sekaligus tanpa pertimbangan risiko kumulatif.
- Semakin banyak posisi, semakin besar used margin.
✅ 7. Gunakan Akun dengan Modal yang Cukup
- Jangan mulai trading emas dengan modal terlalu kecil (misalnya $10–$50).
- Rekomendasi minimal:
- Untuk micro lot: $200–$500
- Untuk kenyamanan: $1.000+
📊 Contoh Simulasi: Akun Aman vs Akun Berisiko Tinggi
📌 Kesimpulan: Akun kedua hancur hanya karena satu kesalahan kecil.
✅ Kesimpulan
Margin call dan stop out bukan takdir, tapi hasil dari manajemen risiko yang buruk. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa menghindarinya sepenuhnya.
Kunci utamanya adalah:
- Gunakan leverage wajar
- Batasi risiko per trade (1–2%)
- Selalu pasang stop loss
- Pantau margin level secara berkala
- Jangan over-trade dengan modal kecil
💬 Ingat: Trading bukan tentang seberapa besar keuntungan yang bisa Anda dapatkan hari ini, tapi apakah Anda masih punya akun besok untuk trading lagi.
Dengan disiplin dan manajemen modal yang baik, Anda bisa menghindari margin call dan stop out — dan tetap menjadi trader yang bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.